Yayasan Islamic Center Al-Ghazaly Bogor menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw sekaligus Haul ke-36 Mama Abdullah bin Nuh di halaman Pesantren Al-Ghazaly yang saat ini diasuh oleh KH Musthafa ABN yang juga sebagai Rais Syuriah PCNU Kota Bogor (09/10) Minggu.
Pada rangkaian Maulid dan Haul ini Abah Toto biasa disapa, menyampaikan saat ziarah kubra di Makam Mama Abdullah bin Nuh bahwa dengan wasilah ulama kita dapat mengenal sosok pribadi mulia Nabi Muhammad Saw.
“Kalau Maulid ada sosok mulia yang dilahirkan di Haul ada mereka yang berjasa telah menjadi estafet dari ajaran Rasulullah Saw. Mereka yang menghidupkan sunnah, menghantarkan kita pada kecintaan kepada sang manusia suci sebagai uswatun hasanah,” Tutur Putra Mama ABN.
Tausiah agama pertama disampaikan oleh Al-Habib Hasan Syahab, menyampaikan bahwa peringatan maulid ini adalah bentuk kecintaan kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Mengenang keteladanan manusia yang dicintai Allah Swt.
“Dengan hadirnya kita di acara maulid Nabi Saw dan Haul ke-36 Mama Abdullah bin Nuh ini adalah sebagai wasilah kita mendapatkan keberkahan dari apa yang sudah terjadi, kita kisahkan kembali, kisah Rasulullah Saw, manusia manusia sholih dari alim ulama kita juga.
Dalam Al Quran pada Surat Hud ayat 120
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ
Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu.
Juga kita hendaknya,
التمسوا البركة من ذو البركة
Ambilah oleh kalian keberkahan dari mereka orang yang mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.
Mendoakan orang sholih itu mendatangkan keberkahan dan menjalin ikatan batin sanad keilmuan dari karya-karya untuk kemanfaatan yang terus berkesinambungan. Tentunya dengan acara Haul ke-36 dari Al-Allamah Ajengan Mama Abdullah bin Nuh yang hidupnya penuh dengan keteladanan, dan kita hendaknya mengambil dari pribadi beliau semoga Allah meridoinya,” Jelas Habib Pengajar Kitab Mbah Hasyim Asyari di PCNU Kota Bogor.
KH Zein Zarnuji seorang tokoh NU Cibinong juga sebagai pengamal Thariqah TQN pada acara Maulid dan Haul ke-36 Mama Abdullah bin Nuh mengajak kepada jamaah yang hadir untuk kembali meneladani dari pribadi manusia tercinta Nabi Muhammad Saw. Dan memgenang kembali sepak terjang dari seorang allamah yang disegani di masanya yang hingga kini terus hidup dari karya-karyanya.
“Maulid dan Haul ini mendatangkan limpahan keberkahan, yang tentunya Nabi sebagai uswatun hasanah yang kita berharap syafaatnya. Dan kita mengambil keberkahan dari Ajengan Mama Abdullah bin Nuh karena telah menghidupkan sunnah baginda kita Muhammad Saw. Murid kalmayyit, ini harus kita amalkan dan lestarikan apalagi sebagai santri haruslah patuh kepada kiainya, gurunya,” Jelas Pimpinan Pondok Pesantren Roudhotul Hikam, Cibinong.
Kiai Zein sebagai tokoh NU Cibinong menambahkan bahwa dalam tafsir At-Tobari, juga tafsir Ibnu Katsir, Rasulullah Saw bersilaturahmi kepada orang Arab dan disambut baik, dan Nabi dengan hal ini tidak pernah melupakan jasa-jasa kebaikan orang yang sudah berbuat baik kepadanya, dan hendaknya dapat memiliki cita-cita yang tinggi, masuk surga firdaus, seperti si nenek yang meminta doa kepada Nabi Musa agar masuk ke surga dengannya.
Dr H Antonio Syafii seorang ahli perbankan syariah murid dari Mama Abdullah bin Nuh yang dengan wasilah Mama menjadi seorang muslim yang taat. Pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa peran Mama ABN sebagai ulama yang warosatul anbiya.
“Saya menuliskan ketokohan Mama Abdullah bin Nuh sebagai Al-Ghazaly Indonesia dikarenakan segala yang ada pada diri Mama sebagai sosok Ulama yang dalam bidang apa pun beliau dapati hal ini menjadikan kita untuk bisa juga mengambil keberkahan darinya, beliau Ulama Kharismatik, Pahlawan penjuang NKRI, ahli sejarah, ahli bahasa asing dengan karya kitab yang ditulisnya, seorang orator,” Jelasnya.
Hadir Walikota Bogor Dr H Bima Arya pada sambutanya menyampaikan bahwa pada maulid ini kita memperingati sosok manusia paripurna dalam segala aspek baik dhohir maupun batinnya. Pemimpin yang menjadi teladan sepanjang masa bagi umat manusia.
“Kita harus banyak belajar dari keteladanan Rasulullah Saw. Yang dapat membangun persatuan, membangun semangat solidaritas untuk menebarkan kemaslahatan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad sebagai teladan umat,” Ujar orang nomer satu di Kota Bogor.
Tambahnya bahwa dengan maulid ini menjadikan kita bersama sama ulama baik dari habaib, kiai, untuk menjaga kondusifitas di Kota Bogor. Yang terpenting adalah menjadikan Rasulullah Saw sebagai kiblat teladan untuk kita semua.
Acara yang dimulai dengan rangkaian bakti sosial yang diadakan oleh Yayasan Islami Al-Ghazaly untuk warga sekitar Kota Bogor.
Dengan khitanan masal, ziarah kubra ke Makam Mama ABN, bazar, santunan yatim, lomba antar siswa/i Al-Ghazaly, dan penampilan kesenian islam dari para santri Pesantren Al-Ghazaly. Acara dihadiri oleh Alim Ulama Kota Bogor, Pengurus Jajaran PCNU Kota Bogor, Pengurus MWCNU se-Kota Bogor, Pengurus Ranting NU se-Kota Bogor, Pengurus Rabithah Alawiyah Jabar, dan untuk doa disampaikan oleh KH Fuad Fitri selaku Mustasyar PCNU Kota Bogor.
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan