HikmahOpini

Happy Mother Day, Doa dari Cicit Rasulullah Saw

Islam memuliakan orang tua, terutama Ibu yang memiliki kedudukan khusus di mata Nabi Muhamamd Saw

Nabi Muhammad Saw merupakan pembawa risalah ilahiah (Kitab suci Al-Qur’an) sebagai penebar kasih sayang untuk sekalian alam. Ajaran yang memanusiakan manusia untuk kembali mengagungkan Allah Ta’ala. Mensyukuri segala nikmatNya yang tak terhingga.

Al-Qur’an mengajar melalui lisan Rasulullah Saw untuk senantiasa memuliakan orang tua. Dengan ayat yang sudah menjadi bagian dari setiap doa setelah shalat.

 رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbirham humā kamā rabbayānī shaghīrā. 
Artinya: Tuhanku, Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil (QS. Al-Isra’ : 24)

Nabi Muhammad Saw sebagai role model menempatkan seorang ibu dengan kedudukan yang mulia. Sehingga kepatuhan kepadanya menjadi wasilah meraih ridho ilahi untuk menggapai Surga abadi.

 عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: «الْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأمَّهَات

dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata,  Rasulullah Saw. bersabda : Surga itu di bawah telapak kaki-kaki para ibu.

Sayyidina Ali Zainal Abidin Assajjad merupakan cicit Rasulullah Saw. Nasab beliau dari cucu Nabi Muhammad Saw. Yang bernama Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib yang menikah dengan Putri tercinta Nabi Penutup sekalian alam Muhammad Saw. Ia pun dari lisannya terucap doa yang terbaik untuk kedua orang tua.
Adapun doa yang dinisbatkan kepada sebagai berikut :

. بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ‎

ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﷺ
أللَّهُمَّ خَفِّضْ لَهُمَا صَوْتِي، وَأَطِبْ لَهُمَا كَلاَمِي، وَأَلِنْ لَهُمَا عَرِيْكَتِي، وَاعْطِفْ عَلَيْهِمَا قَلْبِي، وَصَيِّرْنِي بِهِمَا رَفِيقاً، وَعَلَيْهِمَا شَفِيقاً

“Ya Allah. Indahkan kepada mereka ucapanku. Haluskan kepada mereka tabiatku. Lembutkan kepada mereka hatiku. Jadikan aku orang yang sangat mencintai mereka.”

أللَّهُمَّ اشْكُرْ لَهُمَا تَرْبِيَتِي، وَأَثِبْهُمَا عَلَى تَكْرِمَتِي، وَاحْفَظْ لَهُمَا مَا حَفِظَاهُ مِنِّي فِي صِغَرِي

“Ya Allah. Balaslah kebaikan mereka karena telah mendidikku. Berikan ganjaran kepada mereka karena telah memuliakanku. Jagalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku pada masa kecilku.”

يَا رَبِّ فَهُمَا أَوْجَبُ حَقّاً عَلَيَّ، وَأَقْدَمُ إحْسَانًا إلَيَّ، وَأَعْظَمُ مِنَّةً لَدَيَّ مِنْ أَنْ أقَاصَّهُمَا بِعَدْل، أَوْ اُجَازِيَهُمَا عَلَى مِثْل

“Ya Allah, mereka mempunyai hak terlalu besar dari diriku. Kebaikan yang terlalu utama terhadapku. Pemberian yang terlalu banyak bagiku. Sehingga aku tidak dapat membalasnya dengan adil atau memberikan kepada imbalan sepadan.”

Kemestian menjadi anak yang sholih hendaknya terus bermunajat dengan doa yang terbaik untuk mereka (orang tua) yang telah memberikan kepada kita semua kebaikan, nikmat Iman, Islam, Ikhsan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button