Warta

Wafat Tokoh Sepuh Ulama Bogor KH Ahmad Yazid Busthomi (Abah Salak)

Rais Syuriah Kota Bogor KH Musthofa ABN mengenang Abah KH Ahmad Yazid Busthomi tokoh kharismatik sepuh Cijeruk Gunung Salak Kab. Bogor saat beberapa kali bersilaturahmi di Pesantren Nurul Hidayatul Hikmah, Kawungluwuk, Cijeruk, Kab. Bogor.

Wafat Tokoh Sepuh Ulama Bogor KH Ahmad Yazid Busthomi (Abah Salak)

Bogor, LTN NU Bogor Raya- Innalillahi wainnailaihi rojiun telah meninggal dunia tokoh sepuh bogor Abah KH Ahmad Yazid Busthomi bin KH Hasan Basri pada pukul 16.13 dengan menutup usia 153 Tahun (02/12/23) Sabtu sore.

 

Rais Syuriah Kota Bogor KH Musthofa ABN mengenang Abah KH Ahmad Yazid Busthomi tokoh kharismatik sepuh Cijeruk Gunung Salak Kab. Bogor saat beberapa kali bersilaturahmi di Pesantren Nurul Hidayatul Hikmah, Kawungluwuk, Cijeruk, Kab. Bogor.

 

Abah Toto menilai bahwa sosok Abah Salak adalah sosok ulama yang menyejukan, merangkul, cinta tanah air, berwibawa dengan keilmuan dan akhlaknya.

 

“kami kenang beliau sebagai keseluruhan kami ulama yang paling sepuh usianya dan kami mendapat banyak hal-hal yang positif dan menyejukkan dari beliau. Karena beliau memberi aura bijak sebagai seorang alim,” ujarnya kepada Kontributor NU Jabar melalui voice note.

 

Abah Toto berdoa untuk Abah Salak mudah-mudahan beliau diterima di sisi Allah tetapkan Iman Islamnya.

 

“Semoga Allah merahmati dan mengapuni atas segala dosa dan kesalahannya dibalas dengan pahala berlimpah segala amal saleh dan ibadah nya diangkat derajat maqamnya ditetapkan iman, islam dan ihsannya diterima dalam surga dan Ridhonya Amin Allahumma Amin,” harapnya.

 

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Kanzus Sholawat Kota Bogor Gus Turmudi, Abah Salak merupakan Kiai sepuh yang alim ahli tarekat yang cinta NKRI dan menjaga kearifan lokal.

 

“Beliau itu sosok Kiai sepuh yang menjaga kearifan lokal dan juga kepada santri-santrinya supaya terus melakukan hal-hal ritual (amaliyah) yang diijazahkan olehnya dan guru-gurunya dan juga kecintaannya kepada bangsa dan negara Indonesia,” ungkapnya.

 

Selamat jalan Abah Salak, sosok yang memberikan semangat toleransi disertai dengan pembelajaran hakikat dan makrifat. Semoga senantiasa dalam naungan rahmat dan magfirah Allah Ta’ala.

 

Pewarta : Abdul Mun’im Hasan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button