Warta

Optimalisasi Teknologi untuk Generasi Unggul: Kolaborasi CCIT FTUI, Pergunu Depok dan Pesantren

“Teknologi memang diciptakan untuk mempermudah berbagai aspek kehidupan, tetapi perlu ada batasan dan pengelolaan yang bijak, terutama bagi generasi muda,” ujar Bayu. Ia juga mengundang para siswa dan orang tua untuk menjadikan FTUI sebagai tujuan pendidikan lanjutan. “CCIT FTUI membuka pintu selebar-lebarnya bagi siswa bapak-ibu sekalian yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di Universitas Indonesia.”

Optimalisasi Teknologi untuk Generasi Unggul: Kolaborasi CCIT FTUI, Pergunu Depok dan Pesantren

Pesantren Said Yusuf Sawangan Depok menjadi tuan rumah kegiatan seminar bertajuk “Optimalisasi Penggunaan Teknologi untuk Mendukung Kebutuhan Harian” yang diselenggarakan pada Jumat pagi hingga siang, 27 Desember 2024. Acara ini merupakan bagian dari program “Pergunu Goes to School,” hasil kolaborasi antara Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Depok dan CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).

 

Seminar dibuka oleh Kepala Sekolah SMA-Ponpes Said Yusuf, Ustaz Syaiful Anwar, yang mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan berbagi ilmu yang diberikan oleh mahasiswa dan dosen dari CCIT FTUI. “Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Semoga santri dan para orang tua yang hadir dapat mengambil manfaat dari materi yang disampaikan, terutama dalam memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan sehari-hari,” ucapnya.

Sekretaris Pergunu Kota Depok, Hakim Hasan, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan pesantren. “Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan lingkungan kampus kepada para pelajar SMA, agar mereka termotivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, khususnya di UI,” ujar Hakim.

 

Selain memperkenalkan kampus, kegiatan ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya penguasaan teknologi dalam mendukung kehidupan modern. Hal tersebut ditegaskan oleh Bayu Nurul Fajar. Beliau menjabat sebagai Koordinator Teknisi TI, Infrastruktur, dan Umum, serta Staf Pemasaran di CCIT. Dalam presentasinya, ia menyampaikan bahwa teknologi dirancang untuk mempermudah kehidupan, tetapi penggunaannya tetap harus diatur dengan bijak.

“Teknologi memang diciptakan untuk mempermudah berbagai aspek kehidupan, tetapi perlu ada batasan dan pengelolaan yang bijak, terutama bagi generasi muda,” ujar Bayu. Ia juga mengundang para siswa dan orang tua untuk menjadikan FTUI sebagai tujuan pendidikan lanjutan. “CCIT FTUI membuka pintu selebar-lebarnya bagi siswa bapak-ibu sekalian yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di Universitas Indonesia.”

 

Salah satu peserta seminar, Siti Hasanah, seorang wali santri, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Acara ini sangat bermanfaat, terutama bagi kami para orang tua yang ingin anak-anaknya tidak hanya kuat dalam nilai-nilai agama, tetapi juga paham teknologi,” tuturnya.

 

Seminar diakhiri dengan diskusi interaktif antara narasumber dan peserta, memberikan ruang bagi para santri, orang tua, dan guru untuk menggali lebih dalam tentang pengaruh teknologi terhadap pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini menjadi langkah awal sinergi yang diharapkan dapat terus berlanjut demi mencetak generasi unggul yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan berorientasi pada kemajuan teknologi.

 

Acara ini juga dihadiri oleh ustadz Juanda Lubis, bendahara Pergunu Kota Depok yang merupakan pengajar di Yayasan Al Muhajirin. Kehadiran beliau memberikan nilai historis dan religius tersendiri dalam acara ini.

Pewarta: Abdul Mun’im Hasan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button