Warta

Puluhan Pimpinan Pesantren Hadiri Gerakan Kebangkitan dan Kemandirian Pesantren NU Bogor Raya

Seluruh pesantren yang hadir, sangat antusias dan bersemangat untuk bergabung dan merealisasikan gerakan ini.

 

 

Hari ini berlangsung diskusi dan sosialisasi “Gerakan Kebangkitan dan Kemandirian Pesantren NU Bogor Raya” di ruang sidang LPPM IPB lantai 5 gedung Rektorat IPB (13/04/23).

Seluruh pesantren yang hadir, sangat antusias dan bersemangat untuk bergabung dan merealisasikan gerakan ini.

Inisiator gerakan ini adalah Dr.rer.nat. Jaenal Effendi, MA (Direktur Kerjasama IPB), Yeyen Kurniawan S.Pi (Sekretaris PPHQ Al Falakiyah Kota Bogor dan pembina LPNU Kota Bogor) dan KH. Abdul Basit Mahfuf (PP. Cinta Rosul dan ketua RMI Kab. Bogor). Ketiganya dibantu oleh Ust Moh. Romli,. S.Ag, M.Hi (PCNU Kota Bogor) dan Fajar Hananto (wakil ketua LPNU Kab. bogor).

Dr. Jaenal Effendi menyampaikan bahwa pesantren adalah benteng pertahanan NKRI, disamping punya peran dalam aspek keagamaan dan pendidikan, juga dalam aspek ekonomi dan sosial. Pesantren harus mandiri dan digdaya dari sisi ekonomi agar dapat fokus dalam mendidik dan membina santri dengan baik dan berkualitas. Pesantren harus bersatu dalam ikatan atau nidzom agar menjadi kuat dan berdayaguna.

Hal senada juga disampaikan oleh Kiai Basit yang menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar pesantren agar bisa menjadi kekuatan ekonomi (disamping tugas utama dalam bidang keagamaan dan pendidikan) yang dapat memberikan manfaat kepada pesantren dan masyarakat sekitarnya serta para alumninya.

Sementara itu, Kang Yeyen yang membuka acara diskusi merasa bersyukur dan berterima kasih pesantren yang hadir punya semangat yang tinggi dan sangat antusias saat diskusi dan diminta saran serta masukan. Kami berharap gerakan ini nantinya bisa terealisasi dan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pesantren. Kebangkitan ekonomi yang menjadi cita-cita PBNU saat memasuki abad kedua ini, sebenarnya sudah dipelopori sejak awal berdirinya NU, yaitu adanya gerakan Nahdlatut Tujjar. Kita berharap ini benar-benar menjadi kenyataan dan semoga mendapat Ridho dan Pertolongan Allah sehingga ke depan langkah gerakan ini menjadi gerakan nyata dan pesantren-pesantten lain yang belum kami undang juga ikut bergabung dapat satu barisan dengan nidzom yang penuh kemaslahatan.

“Gagasan ini baru kami bicarakan bertiga akhir maret lalu, dan kali ini kami mendiskusikannya dengan perwakilan pesantren. Alhamdulillah, 2 hari lalu kami mengundang 25 pesantren, dan hari ini yang hadir ada 18 pesantren,” kata Kang Yeyen.

Paguyuban ini juga akan didampingi tim ahli dan penasehat yang terdiri dari akademisi, pelaku bisnis dan termasuk tokoh pesantren dan Kiai Sepuh, agar jalannya gerakan ini tidak keluar dari tujuan utama.

Kang Yeyen juga menyampaikan, Insyaallah di bulan Mei atau Juni, kita akan menyelenggarakan seminar sekaligus launching gerakan ini. Pertemuan tadi juga disepakati adanya kerjasama dengan IPB melalui direktur kerjasama, untuk memberikan pendampingan kepada setiap pesantren yang hadir.

Noening Kusumowardani, S.Pt, M.Si selaku wakil direktur kerjasama IPB menyambut baik dan akan terus mendukung untuk kemaslahatan pesantren.

“Kita akan langsung buatkan MoU tertulis dengan pesantren,” pungkasnya.

Hal tersebut juga diamini oleh Bapak Jaenal Effendy.

Editor : Abdul Mun’im Hasan

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button