Pimpinan Cabang Pergunu mengadakan diskusi pendidikan dan pembinaan bagi guru-guru yang bertempat di salah satu rumah makan Jl. Ir. H Juanda. Hal ini bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022. Kegiatan tersebut diisi dengan pembinaan pengurus dan diskusi pendidikan (29/22) Selasa.
Kegiatan tersebeut selain dalam rangka memperingatai HGN juga sebagai ajang silaturahmi antara guru madrasah yang dibawah kementerian Agama dan Dinas Pendidikan yang tergabung dalam organisasi profesi Pergunu.
Hadir dalam kesempatan tersebut ketua DPRD Kota tasikmalaya H. Aslim, SH., Ketua PW PERGUNU Jawa Barat Dr. H. Sepuloh, M.Pd., Kepala Kemenag Kota Tasikmalaya Dr. H. Supriana, M.Pd, Ketua PCNU Kota Tasikmalaya KH. Ate Musodiq Bahrum dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Nanang Suhara, M.Pd
Dalam paparannya Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H. Aslim, SH menyampaikan, pertama akan pentingnya orgaisasi profesi sebagai saran untuk memeprjuangkan kepentingan dan nasib guru. Kedua tudak boleh lagi ada dikotomi antara sekolah negeri dengan sekolah swasta, anatara madrasah dan sekolah umum. Ketiga, guru khusunya pergunu harus menjadi pelopor kedispilanan dalam hidup bermasyarakat.
“Sebagai legislator saya siap bersinergi dengan organisasi profesi khusunya Pergunu bersama-sama memperjuangkan nasib guru,” Ujar H. Aslim yang juga merupakan Ketua LDNU Kota Tasikmalaya
Sementara itu ketua PCNU Kota Tasikmalaya, K.H. Ate Musodiq Bahrum dalam sambutannya menaympaikan akan pentingya perjuangan organisasi profesi, untuk menghilangkan dikotomi antara madarasah dan sekolah umum, beliau menyinggung akan bantuan dari pemerintah yang cenderung berbeda bahkan timpang, antara madrasah dengan sekolah.
Lebih lanjut Ketua PW PERGUNU Jawa Barat, Dr. H. Saepuloh mengatakan bahwa Pergunu Jawa Barat mendorong agar kedepan Pemerintah Jawa Barat agar memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) kepada siswa baik yang sekolah di Sekolah Negeri, swasta ataupun madrasah dengan besaran yang sama.
“Sehingga kedepannya tidak ada lagi dikotomi antara sekolah negeri, swasta dan Madrasah,” Tuturnya
Menurut Kang Saepuloh, di Jawa Barat dikotomi antara sekolah negeri, swasta dan Madrasah bisa dilihat dari alokasi bantuan pemprov Jawa Barat. Dimana siswa yang sekolah di negeri mendapatkan bantuan operasional 1,5 jt/th, siswa yang sekolah di SMA/K swasta hanya mendapatkan bantuan 600 rb/th bahkan siswa yang sekolah di madrasah Aliyah tidak mendapatkan bantuan untuk tahun ini.
Sementara itu pemateri lainnya yaitu sekretaris dinas pendidikan Kota Tasikmalaya Drs. Nanang Suhara, M.Pd menyampaikan materi bahwasannya dinas pendidikan siap berkolaborasi dengan Pergunu untuk bersama-sama memajukan pendidikan di kota Tasikmalaya.
Sedangkan kepala kemenag Kota Tasikmalaya Dr. H. Supriana menyampaikan saat diundang oleh pergunu, dirinya merasa kembali ke rumuh sendiri, karena saya berasal dari NU, bahkan sampai sekarang masih menjadi pengurus NU.
Sementara itu Ketua PC Pergunu Kota Tasikmalaya Dr. Caswita, M.Pd menjelaskan bahwasanaya tujuan diundangnya dinas pendidikan Kota Tasikmalaya dan Kemenag, sebagai ikhitiar untuk memecahkan persoalan dikotomi pendidikan.
“Diharapkan dapat membantu permasalahan yang terjadi dilapangan, tidak ada mis komunikasi, tidak saling menyalahkan,” Pungkasnya.
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan