Warta

Workshop ‘Cerdas Digital, Kokoh Spiritual’ di Pesantren Al-Hamidiyah: Dorong Guru Kajian Islam Bertransformasi Digital

Kajian Islam Pesantren Al-Hamidiyah Depok menggelar workshop bertema "Cerdas Digital, Kokoh Spiritual: Transformasi Guru PAI" pada Rabu malam (1/10). Acara ini bertujuan untuk membekali para guru Kajian Islam agar mampu menjadikan pembelajaran agama relevan dengan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman. Workshop yang bertempat di laboratorium komputer ini menghadirkan narasumber Ustadz Romansyah, Lc, M. Pd. I, dan dihadiri oleh seluruh Guru Kajian Islam.

Workshop ‘Cerdas Digital, Kokoh Spiritual’ di Pesantren Al-Hamidiyah: Dorong Guru Kajian Islam Bertransformasi Digital

 

DEPOK—Kajian Islam Pesantren Al-Hamidiyah Depok menggelar workshop bertema “Cerdas Digital, Kokoh Spiritual: Transformasi Guru PAI” pada Rabu malam (1/10). Acara ini bertujuan untuk membekali para guru Kajian Islam agar mampu menjadikan pembelajaran agama relevan dengan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.

 

Workshop yang bertempat di laboratorium komputer ini menghadirkan narasumber Ustadz Romansyah, Lc, M. Pd. I, dan dihadiri oleh seluruh Guru Kajian Islam.

Pentingnya Literasi Digital dalam Pembelajaran

Kepala Kepesantrenan dan Asrama, Ustadz M. Syifa, dalam sambutannya menekankan pentingnya penguasaan literasi digital bagi guru.

“Mengikuti perkembangan zaman, jika kita kuasai maka akan mempermudah pembelajaran yang menyenangkan dengan aplikasi kekinian,” ujar Ustadz Syifa. Ia juga mengajak dewan guru Kajian Islam untuk memaksimalkan pelaksanaan workshop tersebut.

 

Guru Harus Kreatif dan Manfaatkan Aplikasi Kekinian

Dalam materinya, Ustadz Romansyah menyatakan bahwa setiap anak hidup pada zamannya, sehingga guru Kajian Islam harus mengambil peran, menguasai ilmu kekinian, cerdas digital, dan bertransformasi.

 

“Guru harus lebih kreatif dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi kekinian yang memudahkan guru mendukung pembelajaran kitab yang menyenangkan bagi para santri, hanya kita yang miliki ruh pembelajaran,” jelas Ustadz Roman.

 

Ia juga mengajak para guru untuk memanfaatkan aplikasi sebagai asisten dalam pembelajaran. “Pembelajaran akan lebih menyenangkan dengan aplikasi dengan memasukkan prompt yang kita inginkan sesuai topik, kompetensi dasar bagi santri,” tambahnya.

 

Workshop yang dipandu oleh Ustadz Muhammad Malimuqowwam ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Wakil Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah, KH Abdul Rasyid M, Lc.

 

Pewarta: Abdul Mun’im Hasan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button