Warta

Silaturahmi PAC Muslimat NU Kecamatan Caringin: Mengawal Pemberdayaan Muslimat Bermanfaat dari Masjid ke Komunitas

Hj. Lilih Malihah dan Hj. Eli Nurlaeli, M.Pd., mewakili PAC Muslimat NU Kecamatan Caringin, menanamkan nilai dasar berorganisasi: “Bangunlah dari niat ngaji dan berkhidmat kepada para kyai NU… bukan karena motivasi lainnya.” Keduanya menekankan pentingnya keselarasan Muslimat NU dengan harokah suaminya dan kader NU lain. “Jangan sampai sen ke kiri tapi belok ke kanan,” sindiran halus untuk mengingatkan agar tidak hilang kompas organisasi.

Silaturahmi PAC Muslimat NU Kecamatan Caringin: Mengawal Pemberdayaan Muslimat Bermanfaat dari Masjid ke Komunitas

Caringin, Kabupaten Bogor — Lebih dari 70 Muslimat NU dari Desa Ciherang Pondok menghadiri acara Silaturahmi Bulanan PAC Muslimat NU Kecamatan Caringin, yang berlangsung di Masjid Hamud Sa’ad Al‑Farisi perumahan Bukit Rancamaya Residen, Bojongkoneng, Caringin. Dukung penuh dari DMI dan MWCNU Kecamatan Caringin menjadikan acara sarat gagasan pemberdayaan berbasis masjid dan semangat harokah (2/8) Sabtu.

 

Acara dibuka oleh Drs. H. Suherman, MM(Ketua DMI Kecamatan Caringin), yang menyampaikan gagasan bahwa “kegiatan Muslimat harus diawali dari masjid”—sebagai pusat ide pemberdayaan. Ia menegaskan bahwa jajaran pengurus DKM di Hamud Sa’ad Al-Farisi perlu menjadi contoh harokah yang berkah, dengan menggandeng ibu‑ibu Muslimat NU Caringin untuk mendukung kemakmuran rumah ibadah sebagai motor penggerak komunitas Muslimat.

 

Berposisi sebagai santri Pondok Pesantren Buntet Cirebon dan pegawai Kementerian Kesehatan, H. Rizkil, S.Sos, M.A.P. (Ketua DKM Hamud Sa’ad Al-Farisi) menyambut kehadiran PAC Muslimat NU dengan penuh kehangatan. Ia memperkenalkan dua program unggulan masjid:

 

1. Subuh Keliling: kegiatan keagamaan dan dakwah pagi secara mobile, menjangkau seluruh wilayah binaan.

2. Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan: memperkuat perlindungan sosial ekonomi jamaah.

 

Menurutnya, kedua inisiatif ini menunjukkan bahwa masjid kecil pun bisa memunculkan gebrakan pemberdayaan sosial.

 

Niat dan Harokah: Pesan untuk Muslimat Nahdliyyah

 

Hj. Lilih Malihah dan Hj. Eli Nurlaeli, M.Pd., mewakili PAC Muslimat NU Kecamatan Caringin, menanamkan nilai dasar berorganisasi:

 

“Bangunlah dari niat ngaji dan berkhidmat kepada para kyai NU… bukan karena motivasi lainnya.”

 

Keduanya menekankan pentingnya keselarasan Muslimat NU dengan harokah suaminya dan kader NU lain. “Jangan sampai sen ke kiri tapi belok ke kanan,” sindiran halus untuk mengingatkan agar tidak hilang kompas organisasi.

 

Pengembangan Qurani & Wawasan Sosial Ekonomi

 

Dalam dialog santai, KH. Herman Sudradjat, S.Ag. (praktisi falakiyah astronomi dari PCNU Kabupaten Bogor) memandu sesi tahsin Qur’an yang menekankan pendidikan ibu-ibu, sementara H. Saeful Akbar, MM memperluas wawasan peserta tentang pentingnya ikhtiar secara sistematis melalui program BPJS Ketenagakerjaan demi keberlanjutan sosial dan ekonomi warga.

 

Dukungan Tokoh dan Pondok Pesantren

 

Ustadz Cucup Sopian (Pimpinan Pesantren Nurul Qur’an Al‑Mustofa) dan KH. Khoerudin (imam Masjid Al Mukhlisin) hadir sebagai pengamat dan pendukung penuh. Keduanya siap membantu pengembangan kegiatan baca-tulis Al‑Qur’an dan seni keagamaan di perumahan Bukit Rancamaya Residen dan seluruh wilayah Kecamatan Caringin.

 

Acara ini diharapkan menjadi model inspiratif bagi Muslimat NU di wilayah lain, menggelorakan pemberdayaan berbasis nilai, visi, dan pemberdayaan masjid—berkah untuk umat, keluarga, dan lembaga.

By: Admin

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button